
Di sebuah konferensi 
CanSecWest Security yang diadakan di Vancouver B.C, Kamis 
lalu(19/03/09), dipertunjukkan bagaimana cara mengambil data dengan 
menganalisa getaran penekanan tombol menggunakan sinar laser yang 
dihubungkan ke laptop atau melalui energi listrik yang timbul dari 
komputer yang dikoneksikan melalui keyboard PS/2 dan kabel penghubung.
Menggunakan 
peralatan yang berkisar di bawah 1 juta rupiah, para peneliti dari 
Inverse Path dapat menyimpulkan bahwa sinar laser yang berjarak sekitar 
50 sampai 100 kaki dari perangkat komputer dapat mendeteksi huruf apa 
saja yang diketik pada keyboard perangkat komputer atau laptop di 
sekitarnya.
Kepala bagian 
teknik keamanan, Andrea Barisani dan hacker bernama Daniele Bianco 
menggunakan alat mikrofon laser buatan dan foto dioda untuk menangkap 
getaran, software untuk menganalisa frekuensi spektogram dari berbagai 
penekanan tombol yang berbeda, teknologi digunakan untuk dapat 
menterjemahkan kata apa yang diketik. Mereka menggunakan teknik yang 
disebut Dinamic Time Warping yang secara khas digunakan untuk aplikasi 
yang mampu mengenali sinyal-sinyal yang sama dan menterjemahkannya 
kembali. Menggunakan sinar infrared akan mencegah jatuhnya korban ketika
 mereka tahu bahwa mereka sedang dimata-matai.
“Cara yang lebih 
baik untuk mengurangi serangan jenis ini adalah melalui mengubah posisi 
mengetik Anda atau mengetik secara asal-asalan.” kata Barisani.
Di tahap kedua 
metode serangan, para peneliti mampu memata-matai penekanan tombol dari 
komputer menggunakan keyboard PS/2 yang dihubungkan dengan kabel power 
berjarak 50 kaki.
“Ini bisa 
dideteksi bahwa dalam line kabel yang sama, dimana kabel tersebut 
terhubung dalam satu stop kontak yang di-share bersama maka kemungkinan 
besar akan bisa menyerang komputer lain.” ujar Barisani.
Para peneliti 
menggunakan osiloskop dan pengubah sinyal analog-digital, untuk 
mengisolasi komputer korbannya dan mendeteksi apa yang sedang dia ketik.
“Hasi dari tes 
permulaan ini yang dilakukan selama 5 hari adalah untuk mempersiapkan 
dan mempertunjukkan, bahwa mereka mampu mengetahui apa yang sedang Anda 
ketik tapi belum berlanjut pada data yang lebih banyak diketik lagi, 
tentu saja ini membutuhkan riset berbulan-bulan.” lanjut Barisani.
Sebagai tambahan, 
mereka mencoba mengambil data dari ruangan sebelah mereka, ini bisa saja
 terjadi di mesin ATM yang menggunakan keyboard PS/2 atau keyboard 
sejenisnya. Serangan tidak dapat bekerja jika menggunakan USB keyboard.
 
 
 
 
 
 




 

 
 
 
 
 
 
Posting Komentar